? ??????????????????? ????Easy Install Instructions:???1. Copy the Code??2. Log in to your Blogger account
and go to "Manage Layout" from the Blogger Dashboard??3. Click on the "Edit HTML" tab.??4. Delete the code already in the "Edit Template" box and paste the new code in.??5. Click "S BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS ?

JAM


Flash Clocks, Flowers Clocks at WishAFriend.com

Selasa, 14 April 2009

Violet Rose


MAWAR UNGU

sekuntum mawar ungu
mekar dalam belenggu
nuraninya rindu pada langit biru
tapi tak mamu putuskan belenggu
dia coba tuk slalu tertawa
air mata disimpan di dada
karena cinta hanya sebatas angan saja
nuraninya terbelenggu norma
kadang dia bertanya pada angin malam
kenapa semua mesti begini
kadang dia bertanya pada matahari
kenapa dia mekar disini
nuraninya terbelenggu norma
tapi matahari diam
angin malam diam
belenggu juga diam
sementara nuraninya tetap bertanya
akhirnya dia coba untuk menerima
dan pasrah pada Yang Esa
walau nuraninya tetap bertanya
(Diambil dari Kumpulan puisi Cahaya Diriku)

Selasa, 24 Februari 2009

Let it flow like water

Hidup ini penuh dengan hal-hal yang memang tidak seharusnya. Tidak bijak rasanya apabila kita - mahluk yang serba penuh kekurangan - selalu berpikir ' seharusnya begini, seharusnya begitu, atau seharusnya tidak begini, seharusnya tidak begitu. Adalah sesuatu yang pasti bahwa dunia ini penuh dengan ketidakpastian, kecuali yang satu ini : mati itu pasti.
Kadang dalam menghadapi hidup ini kita terbentur oleh hal-hal yang seharusnya tidak demikian. Dalam situasi yang demikian sulit, kadang hati nurani dan pikiran sehat terabaikan. Akhirnya, saya coba menerima semua yang terjadi dalam hidup ini sebagai suatu ujian kesabaran. Membiarkan hidup mengalir bagai air. Mencari sisi baik dari hal terburuk dan mensyukuri apa yang Tuhan beri.
Kalau memang hidup ini penuh dengan sesuatu yang seharusnya begini dan seharusnya begitu, maka tidak akan pernah ada yang namanya penjara ataupun rumah sakit jiwa.
Hidup ini bagai tuts piano : hitam dan putih. Hitam menggambarkan sisi gelap kehidupan dan putih menggambarkan sisi baik kehidupan. Jumlah tuts putih lebih banyak dari tuts yg berwarna hitam. Artinya, dalam hidup ini lebih banyak kesenangan, dibandingkan kepedihan. Dan ingat, tidak ada yg abadi di dunia ini, begitupun kepedihan. Kepedihan akan datang, tapi kemudian pergi. Maka bersabarlah ! Hanya orang sabar yang dapat menahan ujian dan cobaan kehidupan.
Dan jangan lupa, tuts yang berwarna hitampun memberikan nada yang membuat sebuah simfoni menjadi indah. Hitam yang melengkapi putih. Ini berarti bahwa kesenangan dan kepedihanlah yang membuat hidup kita menjadi lebih berwarna dan penuh arti. Maka tersenyumlah !!

Satuan Acara Perkuliahan TEFL 1

STKIP KUSUMA NEGARA
CIJANTUNG - JAKARTA TIMUR

SATUAN ACARA PERKULIAHAN
JURUSAN : Pendidikan Bahasa Inggris
MATA KULIAH : Teaching English of Foreign Language (TEFL 1 )
BOBOT : 2 SKS
TUJUAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang beberapa metode pengajaran
bahasa yang dikenal di Eropa dan Amerika maupun yang dipahami di
Indonesia.

Pertemuan I
Pokok Bahasan :The understanding of language
Deskripsi Materi :Mahasiswa dapat memahami pengertian bahasa
Waktu :1 x 150 mnt
Metode : Ceramah, Tanya jawab, demonstrasi, diskusi
Sumber : Richards, J.C, and Theodores Rodgers, Approaches and Methods in Language Teaching, Cambridge, London, 1986.

Pertemuan II
Pokok Bahasan :Conceptual understanding of language teaching terms
Deskripsi Materi :Mahasiswa dapat memahami pengertian konsep pengajaran bahasa
Waktu : 1 x 150 mnt
Metode :s.d.a
Sumber :Freem, Diane Larsen, Techniques and Principles in Language Teaching, Oxford, London, 1986.

Pertemuan III
Pokok Bahasan :Conceptual understanding of language teaching terms
Deskripsi Materi :Mahasiswa dapat memahami pengertian konsep pengajaran bahasa
Waktu :1 x 150 mnt
Metode :s.d.a
Sumber :Widdows, H.G, Teaching Language as Communication, Oxford, London, 1978.

Pertemuan IV
Pokok Bahasan : A brief history of foreign language teaching
Deskripsi Materi : Mahasiswa dapat memahami sejarah singkat pengajaran bahasa
Waktu :1 x 150 mnt
Metoda :s.d.a
Sumber :Bell, Roger T, Applied Linguistics, 1981.

Pertemuan V
Pokok Bahasan :A brief history of foreign language teaching
Deskripsi Materi:Mahasiswa dapat memahami sejarah singkat pengajaran bahasa
Waktu :1 x 150 mnt
Metoda :s.d.a
Sumber :Bambang, Setiyadi, dkk. Tefl 1, Penerbit Univ.Terbuka,Jakarta, 2007

Pertemuan VI
Pokok Bahasan :Approach, methods, technique
Deskripsi Materi :Mahasiswa dapat memahami pendekatan, metode dan teknik mengajar bahasa Inggris
Waktu :1 x 150 mnt
Metoda :s.d.a
Sumber :Prof.Dr. Muljanto Sumardi, M.A. dan Nida Husna M.Pd, Metode Pengajaran Bahasa Asing, UIN Jakarta, Jakarta.

Pertemuan VII
Pokok Bahasan :The nature of approaches and methods in language teaching
Deskripsi Materi :Mahasiswa dapat memahami pendekatan dan metode alami dalam pengajaran bahasa
Waktu :1 x 150 mnt
Metoda : s.d.a

Pertemuan VIII
UTS

Pertemuan IX
Pokok Bahasan :Grammar Translation Method
Deskripsi Materi :Mahasiswa dapat memahami Grammar Translation Method
Waktu :1 x 150 mnt
Metode :Ceramah, Tanya jawab, demonstrasi, diskusi

Pertemuan X
Pokok Bahasan :Direct Method
Deskripsi Materi :Mahasiswa dapat memahami Direct Method
Waktu :1 x 150 mnt
Metoda : :s.d.a

Pertemuan XI
Pokok Bahasan :Direct Method
Deskripsi Materi :Mahasiswa dapat memahami Direct Method
Waktu :1 x 150 mnt
Metoda :s.d.a

Pertemuan XII
Pokok Bahasan :Oral approach and situation language teaching
Deskripsi Materi :Mahasiswa dapat memahami pengajaran bahasa melalui pendekatan oral dan situasi
Waktu : 1 x 150 mnt
Metoda :s.d.a

Pertemuan XIII
Pokok Bahasan :Oral approach and situation language teaching
Deskripsi Materi :Mahasiswa dapat memahami pengajaran bahasa melalui pendekatan oral dan situasi
Waktu :1 x 150 mnt
Metoda : s.d.a

Pertemuan XIV
Pokok Bahasan :Audio Lingual Method
Deskripsi Materi :Mahasiswa dapat memahami Audio Lingual Method
Waktu :1 x 150 mnt
Metoda :s.d.a

Pertemuan XV
Pokok Bahasan : Audio Lingual Method
Deskripsi Materi :Mahasiswa dapat memahami Audio Lingual Method
Waktu :1 x 150 mnt
Metoda :s.d.a

Pertemuan XVI
UAS

Rabu, 07 Januari 2009

Spiritual Trip to batu Qur'an, Pandeglang


Tahun Baru Hijriah kali ini aku rayakan dengan melakukan wisata spiritual. Boleh dong sekali-kali, jangan mikirin wisata duniawi aja. Aku pilih wisata ke Pandeglang yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggalku Tangerang. Persisnya sih aku pergi ke Batu Qur’an, trus ke Pemandian Cikoromoy, dan terakhir ke Makam Syeh Maulana Mansur. Aku ga pergi sendirian dong. Ada anakku, ibu, adik dan keponakanku juga. Ditambah lagi rombongan ibi-ibu pengajian Babakan Masjid Tangerang. Kami berangkat jam 8 an pagi dengan bis bertuliskan Subhanallah. Tiba-tiba aku jadi rinduuu ma Allah. Aku jadi ingin dekat dengan Allah Sang Khalik. Sampai-sampai salah seorang teman bilang,” Tobat ni yee ..” Bagus deh setelah begitu lama diketuk-ketuk … akhirnya … terbuka juga. “ Trus aku bilang, “ Boleh dong kalo aku mau mendekatkan diri ma Tuhan.” Sepanjang perjalanan kami tertawa-tawa, habis ibu-ibu pengajian itu lucu-lucuuu banget.
Banten memang dikenal kaya potensi wisata spiritual. Kalau daerah Banten Lama di Kabupaten Serang, misalnya, dikunjungi ribuan wisatawan setiap liburan karena memiliki kawasan wisata peninggalan Sultan Banten - yang antara lain berisi Benteng Surosowan, Mesjid Agung, Klenteng Kuno dan sejumlah makam keluarga Sultan Hasanudin, maka Kabupaten Pandeglang, 20 km dari Kota Kabupaten Serang, juga dikenal karena memiliki kawasan wisata Gunung Karang yang memiliki 3 objek kunjungan.
Objek kunjungan pertama disebut Sumur Tujuh. Objek kunjungan kedua, Kolam Renang Cikoromoi yang dilengkapi tempat penziarahan Cibulakan. Objek penziarahan itu menjadi menarik diamati pengunjung, karena dikolam pemandiannya terdapat Batu Qur’an, batu berukuran besar terletak di dasar kolam dan bertuliskan huruf-huruf arab. Diperkirakan batu bertuliskan huruf arab itu sudah berusia lebih 5 abad. Dan objek kunjungan yang ketiga disebut pemandian air panas Cisolong.
Dibandingkan dengan objek kunjugan kolam renang Cikoromoi, atau pemandian air panas Cisolong, objek kunjungan Batu Quran dan Sumur Tujuh lebih sering dikunjungi umat Islam pada hari-hari besar Islam, seperti Maulid Nabi Muhammad, 1 Muharam, menjelang Ramadhan, Idul Fitri atau Idul Adha. Ribuan umat Islam selalu mengunjungi kedua objek wisata spritual itu di setiap liburan, karena sejarah keberadaan objek wisata Sumur Tujuh dan Batu Qur’an, konon kabarnya, erat kaitannya dengan kegiatan keluarga Sultan Banten dalam penyebaran Islam di abad ke 15.
Menariknya lagi, di musim durian ini, pedagang durian juga bermunculan di sepanjang jalan menuju lokasi kaki gunung Karang mulai dari daerah Ciasem, kota Pandeglang atau Cikoromoi. Bukan cuma durian, tapi juga rambutan, sawo, kecapi. Trus ada juga makanan ringan emping keprek dengan 3 rasa pedas, asin dan manis. Trus ada juga sate bandeng yang enaaaak banget.
Lokasi pemandian Batu Quran terletak di kaki Gunung Karang, tepatnya di Desa Kadubumbang Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang. Lokasi pemandian memang sangat sederhana. Ada 2 buah kolam di situ, satu untuk laki-laki, satu untuk perempuan. Tetapi, jika liburan panjang tiba, antrian orang berdatangan ke pemandian tersebut. Trus jangan lupa bawa uang kecil karena banyak sekali anak-anak disekitar lokasi yang meminta sedekah.
Pengunjung selalu dibuat takjub, karena menurut cerita kuncen, petugas penjaga pemandian Cibulakan, air kolam pemandian - yang tingginya hanya sekitar 1,5 meter dari dasar kolam - tak bisa kering sekalipun musim kemarau berlangsung panjang. Prof Dr Muarif Ambari dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional juga pernah mempelajari bagaimana mengeringkan kolam Cibulakan, kemudian Batu Quran yang ada diteliti asal muasalnya. Ternyata sulit. Pasalnya, air Cibulakan tak mudah kering kendati disedot pipa air bertekanan ratusan kubik perjam. Akibat itu para ahli sejarah kepurbakalaan yakin bahwa batu bertulisan huruf-huruf al-quran yang ada di batu-batu di dasar kolam Cibulakan, sengaja dibuat oleh pengikut Sultan Banten dalam rangka syiar Islam. Batu-batu itu telah dijadikan media pengikut Sultan untuk warga Banten tentantg bagaimana menghormati air untuk diminum, bagaimana menghormatyi air untuk dijadikan wudhu, dan bagaimana menjadikan air sebagai modal kehidupan.
Batu-batu berhuruf arab itu, lebarnya hanya sekitar 2 meter. Di pinggiran batu tersebut, terdapat sejumlah mata air yang deras dan bening airnya. Di lokasi itulah pula, pengunjung sering berlama-lama berendam.
Ada yang sangat yakin, jika berendam di sekitar batu quran tersebut, penyakit kulit yang ada ditubuh akan mudah disembuhkan. Ada juga yang yakin, sering berendam di kolam Cibulakan kulit akan menjadi lebih bersih karena air kolam Cibulakan mengandung unsur obat kimia yang bisa menghaluskan kulit. Ada juga yang yakin, air kolam Cibulakan bisa dijadikan media penyembuhan beragam bentuk penyakit dalam. Batu Quran yang ada di kolam Cibulakan merupakan peninggalan Ki Mansyur, seorang ulama terkenal di jaman kesultanan Banten abad ke-15. Aku pun tak mau ketinggalan untuk berendam di Batu Qur’an, sambil “make a wish to God”. Minta apa ya ma Tuhan ? Adda aja !
Kini Ki Mansyur - bersama istrinya - bersemayan di Cikaduen, Pandeglang. Untuk ke sana harus naik ojek 5.000,- rupiah. Setelah mengunjungi makam Ki Mansyur, para wisatawan juga kerap menyempatkan diri berendam di kolam Cibulakan. Ketika pulang, pengunjung pun membawa oleh-oleh derigen kecil berisi air dari kolam Cibulakan, termasuk aku dan rombongan ibu-ibu pengajian. Dan kegiatan itu sepertinya sudah mejadi tradisi yang berlangsung lama. Hasilnya pun menakjubkan. Karena sangat yakin, air kolam pemandian batu quran bisa dijadikan obat, banyak pengunjung yang semula menderita penyakit kulit kini sembuh. Alhamdulliah, aku pun merasakannya.

Jumat, 26 Desember 2008

X-Mas Story


When was Jesus Christ born ?

Although I’m not a Christian , at first I believed that Jesus Christ was born on Christmas Day, December 25. But I’m really surprised when I know that it is not true. As a person who is not Cristian I just don't understand why this can be. Maybe, the reason is because I'm not Christian. Maybe.

Some Biblical scholars believe that Jesus Christ could not have been born on December 25, but the tradition of Christmas (the Mass of Christ) continues. Some sources place the date as Wednesday, September 11, 3 B.C. January 6 has also been adopted as a possible date of Christ's birth. The International Standard Bible Encyclopedia says that the birth of Jesus took place not long before March, in 4 B.C., when Herod the Great died, which could place the date in the latter part of 5 B.C. With the uncertainties surrounding the date or year of the birth, the time period of between 6 B.C.-4 B.C. has been generally adopted. Whatever the date, Biblical stories depict the birth of Jesus to his mother, Mary, in Bethlehem.

"I wish you Merry X-Mas , all of you, wherever you are !!! May you have a Christmas as merry as can be. "
Here is part of the song of Mary’s Boy Child :
Mary's boy child Jesus Christ, was born on Christmas Day.
And man will live for evermore, because of Christmas Day.
Long time ago in Bethlehem, so the Holy Bible said,
Mary's boy child Jesus Christ, was born on Christmas Day.
...

Rabu, 10 Desember 2008

Between Motorcycle and Me



Arti motor buat gue sama kaya fungsi kaki. Gue bisa jalan kemana aja gue mao, terutama buat gawe. Maklum aja tempat gue kerja jauuuuuuh banget, ibarat kate dari ujung ke ujung. Gue bisa lupa diri kalo lagi naik motor. Wuuuush !!!

Kalo lagi sedih, gue paling seneng sambil naik motor, apalagi pas hujan lagi deras-derasnya. Ditambah lagi kalo lagi pas di atas jalan layang. Wuihhh, kayanya lengkap penderitaan gue. Bisa-bisanya gue nangis kenceeeng banget, tanpa takut ada yang denger. So, air mata gue nyampur deh ma tuh air hujan. Sempurna banget! Sedihnya bisa tercurah habis, jadi pas sampai rumah dah ga ada air mata dan kepedihan di hati lagi. Cuma motor gue yang tahu beratnya hidup yang musti gue jalani. Gue sayaaang motor gue, sama seperti gue sayaaaang ma anak semata wayang gue-Fenny. Cuma dia yang gue punya.

Cuma ada satu penyakit gue kalo lagi naik motor. Kadang-kadang gue ngantuk banget, sampe-sampe gue kaga sadar pas di lampu merah gue ketiduran. Gue baru sadar pas kendaraan dibelakang gue kasih klakson. Gue jadi malu, padahal gue ketiduran cuma bentaran doang. Gue kecapean ngkali ya.. brangkat kerja jam 5 abis shalat Subuh, slesai kerja jam 3.30 abis shalat Ashar.
Pernah juga, gue ketiduran pas lewat perapatan. Wuuush !!! Motor gue nyelonong padahal mata gue merem. Pa Ogah teriakin gue," Ati-ati, Bu. Jangan ngebut ! ". Untung Tuhan masih sayang ma gue. Gue lupa dah berapa kali gue jatuh dari motor. Pernah terlintas di benak gue tuk berenti mampir di warung pinggir jalan ngilangin ngantuk. Tapi gue takut gue malah ketiduran di warung. Akhirnya gue cuma beli kopi gelas dingin ditambah kerupuk satu bungkus. Trus, gue mlaju pulang ke rumah. Wuuuush !!! I'm coming fenny honey bunny !!! I'm coming !!!

Selasa, 09 Desember 2008

Tea And Cultures


What's the Connection Between Tea and the Cultures in the World?


Exploring the relationships between tea and cultures around the world to realize the forever-changing tea' s way of life. Although tea was first discovered in China, tea starts to spread around the world a few centuries after its birth. Tea travels to many countries. Each country modifies the tea's processing methods, establishes new ways to drink tea, creates new tea recipes that are unique to that particular culture. It's interesting to see how tea is viewed in different cultures...


Tea and cultures - Tea and Chinese customs


Since tea was first discovered in China, there are many interesting tea and cultures custom that make tea China's national drink. In many part of China, tea is a essential and sacred gift to the bride's family. When a young man wants to propose to a woman, his family would send a matchmaker to the women's family with baskets of tea gifts. Acceptance of the tea gifts means the woman's family has accepted the proposal. Acceptance here means to literally drink the tea. If the tea gift remains intact, it means the parents are hesitant about their daughter's marriage.Tea also plays a role during the wedding day, assuming the young woman's family accepts the young man proposal.In the wedding day, the bride and groom will share a cup of tea. This ceremony is similar to Western ceremony when the arms of the bride and the groom intertwines when they sip the Champaign. The difference is that there is 2 glasses of Champaign while in Chinese wedding there is only a cup of tea, shared between the bride and the groom.Another custom of the Chinese is the tea offering to the family elders on the first day of a new year. Children and grandchildren would take turns and offer their parents or grandparents a cup of tea. Offering of tea indicates the young people's respect to the elders. It is also a way for young people to ask elder's continuing guidance and advice.Tea is present in every Chinese household from a farmer in the simple village to a business man in a big city. Chinese can be make tea at home or buy tea on the train on the way to work


Tea and cultures - Indian tea customs


There is a way to sell tea that is very unique and special in India. Besides the tea rooms for middle-class Indians to enjoy nice cups of tea, tea are also sold in the public places such as on the streets, the rail road stations...Young boys run around selling tea in little clay pots. They called chai wallahs, translating into street tea makers. Those boys would use tea in tea bags to brew the tea. The tea they used includes be strong black tea Assam or Darjeeling tea. Assam tea is Indian's specialty.After the tea is brewed, boiled water is added gradually along with hot milk or sugars to boost up the flavor. To keep the tea warm at all time, the tea kettles are constantly heated.These boys would run around the rail-road stations or the parks and yelled "Chai!...Chai!".A cup of tea from these young tea makers is quite cheap. It costs about 1/2 or 1 rupee. With a little more money, you can have a light snake with this spicy cup of tea. To people who can't afford a fancy lunch, a cup of tea and a snake is enough to keep them going. Tea on the street is a very nice and convenient way to enjoy a cup of refreshing tea while you are in a hurry or just want to sip tea in a new place other than the tea houses.


Tea and cultures - Russians' way of tea


Tea and cultures in Russian started a long time ago. Russians have heard about the new beverage in 1567 but didn't import until they made an agreement with the Chinese in 1689. When a trading place was already settled between 2 countries, caravan trading routes were established. The first trading included more than 250 caramels.Each carried more than 500 pounds of tea. It took them almost 1 and 1/2 year to complete the trip from China to Russia.It took a long time, but tea finally reached Russia. By the beginning of the 20th century, the Trans-Siberian Railway was established. Now it took only 1 and 1/2 months for the tea to arrive at Russia. The popular teas in Russia now include Japan, Ceylon, India, and China.Talk about tea and culture; we must talk about the way Russian drink tea. Russians have a very unique way to make and drink tea. Russians heat up a metal pipe on charcoal. They use this metal pipe to boil the water. This kind of water heater is known as a samovar. A small tea pot is placed on the metal pipe while the tea is brewed.Tea in Russia usually is served in glass. Usually, Russians fill 1/4 the glass strong black tea, then fill the rest (3/4) with boiled water from the samovar.Russians sometimes add some lemon into their tea. They rarely add milk. To sweeten the tea a bit, people will usually add a spoon of sugar to the cup of tea. Russians don't do that.Instead, a Russian would hold a sugar cube between his teeth while drinking the tea. This is quite a unique way to enjoy tea. Russians often drink tea instead of water during meals. Russians enjoy tea in their homes as well as in public. The tea room in Russia is often called chainaya.


British Tea Customs


Tea and cultures in England was famous all over the world. British tea party is a special feature of the social life in Britain in 17th and 18th century. Talk about tea and cultures; we must include the royal family. How tea was introduced?Catherine of Braganza, a Portuguese princess who married King Charles II, introduced tea to England in early 17th century. This new drinking style by the royalties is known to be royal tea. Tea was gradually becoming the popular drink in England, replacing ale as the national drink. By middle of 18th century, tea parties in small gardens became popular. In old movies, middle-class and high-class women would be seen wearing elaborate dresses, matching-color hats, white gloves, with their little umbrella, enjoying tea. Also in 18th century, the famous East Indian Trading Company was established. The company was successful because it was one of the major suppliers of tea in the West.